Penemuan Dadu Kayu Berusia 600 Tahun Di Kota Norwegia

Penemuan-penemuan untuk mencari sebuah kebenaran pada masa lalu tidaklah pernah berhenti, dari banyaknya penemuan yang di temukan telah mengungkap banyak sekali kisah ataupun sebuah bukti nyata kehidupan jaman dahulu, mereka yang bergerak dalam bidang arkeolok dengan di bantunya era di mana teknoloki sudah cukup pintar untuk mengenali dan memperhitungkan usia sebuah benda yang berhasil di temukan, salah barang kuno yang berhasil di temukan adalah.

Dadu kayu yang diperkirakan memiliki usia sekitar 600 tahun, penemuan ini berawal dari adanya penggalian di tengah kota Bergen, Norwegia. jika melihat ukiran angka dari dadu kayu ini sangat tidak sama dengan dadu pada umumnya.

Ukiran dari dua sisi memiliki 5 titik yang sama, sedangkan dua sisi lagi memiliki 6 titik yang sama, sedangkan dua sisi lainya masing-masing berbeda, dari penilaian para pakar arkeolog mengatakan bahwa dadu kayu yang unik ini di gunakan oleh para bandar judi yang mencoba mencurangi para pemain.

Faktor lain juga diungkapkan oleh para arkeolog dari Norwegia yang bernama (NIKU)Norwegian Institute for Cultural Heritage Reserch, mengatakan jika lokasi penemuan tersebut dahulu adalah sebuah jalan berkayu, yang bernama kota Bergen sekitar tahun 1400.

Dari keterangan salah satu arkeolog bernama Per Christian Underhaug, lokasi Koordinat penggalian memang dulunya banyak tampet hiburan seperti bar, hotel, dan tempat berjudi. Dadu tersebut pastinya sengaja di buang oleh para pelaku bandar judi yang curang di pinggir jalan.

Penjelasan tentang permainan ini juga diuangkap oleh salah satu pemiliki website pribadi bernama Ingrid Rekkavik yang memilki pekerjan sama, Arkeolog. Rekkavik menjabarkan bagai mana cara main dadu pada jaman dahulu, permainan tersebut diberi nama Passe-dix.

Cara main: Setiap pemain yang berjumlah bebas harus melempar dadu sebanyak 3 kali untuk mengumpulkan poin sempurna 10, jika pemain hanya mampu mengumpulkan poin di bawah anggka sepuluh, maka pemain di nyatakan kalah dan di lanjutkan dengan pemain lainya, maka dari itu para arkeolog menafsirkan bahwa dadu ini di miliki oleh seorang penjudi yang curang.

Category: Tak Berkategori