Salah satu brand fashion ternama dunia Gucci merupakan brand yang masuk dalam kategori brand papan atas, barang produksi gucci banyak dikenakan oleh artis dan orang-orang kaya saja, bagai mana tidak harga sebuah tas merek gucci bisa mencapai puluhan juta hingga ratusan juta.
Akhir-akhir ini perusahaan asal Italia tersebut menjadi sorotan media laur negri, kabarnya mereka terlalu memaksa jam kerja para pekerja sampai tiga kali lipat di China, tidak hanya dengan masalah jam kerja saja mereka dikritik.
Soal harga yang mereka pasarakan juga mendapatkan kritikan karena dinilai harga tas produknya tidak sesuai dengan bahan yang mereka gunakan, berita tersebut mulai panas ketika salah satu media Italia menayangkan bagai mana sistem rumah produksi fashion tersebut berjalan.
Dari tayangan tersebut sangat jelas para pekerja dipaksa bekerja sampai melebihi waktu tiga kali lipat karena harus mengejar banyaknya pesanan aksesoris dan produk barang lain, banyak orang menilai sebuah tas merek gucci dengan harga 15 juta, ternyata jika dibandingkan dengan harga bahan yang mereka junakan merupakan bahan senilai 365 ribu saja.
Masalah tersebut langsung mendapat respon dari perwakilan gucci, mereka tidak tahu dengan soal pekerja yang sampai melebihi batas waktu yang sudah ditentukan oleh pemerintah, pihak gucci menilai semua perlakukan tersebut merupakan tidakan yang dilakukan oleh yayasan yang menyediakan karyawan lepas.
Dimana masalah para pengejarin tidak ada hubunganya dengan pihak gucci dan mereka hanya menandatangani kontark kerja dan tidak tahu dengan proses kerja, meski pihak mereka telah merasa menjadi korban lempar masalah, pihak kantor pusat gucci menyampaikan siap dengan tuntutan ganti rugi yang harus mereka bayar, tentang masalah harga dan bahan yang mereka gunakan masih belum dijelaskan kepada awak media.