Pada umumnya orang akan bepikir jika sebuah bentuk dari fosil itu kerangka atau tulang belulang dari hewan purbakal seperti dinosaurus yang telah melewati masa ribuan hingga jutaan tahun, namun kata fosil itu bisa meluas dan tidak hanya di definisikan dengan dinosaurus saja.
Seperti penemuan dari fosil semut yang telah membatu dengan posisi sedang berkelahi, fosil semut ini sama saja dengan semut pada umumnya dari segi bentuk dan hampir tidak memiliki perbedaan, fosil semun tersebut diperkirakan telah memiliki usia sekitar satu juta tahun.
Fosil tersebut ditemukan di Myanmar oleh para arkeolog, dua semut yang telihat sedang berkelahi mengeras seperti batu yang terkurung dalam getah kayu damar, sifat semut sendiri yang kita kenal hidup dengan cara berkoloni.
Namun dari hasil penelitian yang telah dilakukan hingga saat ini, ada beberapa jenis semut yang tidak bisa akur dengan jenis spesies semut lainya, memiliki sistem berkoloni dan masing-masing semua juga memiliki tugas ada yang bertugas mencari makan dan ada pula yang bertugas untuk menjaga sang ratu.
semut akan menyerang semua hewan yang dianggap merusak wilayah atau menyerang wilayah mereka, semut prajuri yang sudah mendapatkan tugas akan segera menyerang bersama koloni semut prajurit, dan anehnya dari penemuan fosil ini adalah.
Dua semut yang terlihat sedang saling menggigit ternyata adalah dua semut yang berasal dari satu spesies, uniknya lagi fosil dua semut tersebut memiliki dua tanduk seperti hewan badak yang bercula, keunikan dari semut tersebut belum pernah di jumpai pada jaman sekarang, menurut para ahli mengapa semut tersebut tidak mampu hidup sampai saat ini dikarenakan sifat berkelahi dan saling membunuh yang telah dimilikinya.