Tidak ada habisnya musibah pada tahun ini, dari bencana gempa bumi di lombok dan bencana gempa bumi di kota Palu, tak berpaut waktu yang lama baru ini telah terjadi musibah pesawar jatuh, yang menimpah pesawat Lion Air dengan nomer penerbangan JT610 type Boeing 737.
Pesawat dengan rute penerbangan dari Jakarta menuju Pangkal Pinang yang membawa 189 orang penumpang, telah di laporkan putus kontak dan dilaporkan telah mengalamin jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat hari Senin tanggal 29 oktober.
Dilaporkan dari Jakarta kontrol sudah kehilangan kontak dengan pesawat yang memilki registrasi PK-LQP pada waktu 06.32 wib. Jatuhnya pesawat Lion ternyata di saksikan oleh kapten kapal yang di dekat jatuhnya lokasi pesawat, salah satu saksi yang melihat jatuhnya pesawat adalah kaptem Tugboat AS jaya 2 yang bernama Rahmat Slamet.
Jarak kapal Rahmat sekitar 1,3 Kilometer dari lokasi tersebut, Rahmat melihat dan mendengar dengan jelas ledakan pesawat yang jatuh tersebut dengan jarak yang masih cukup dekat, pada saat Rahmat mulai medekat hanya terlihat bagian ekor pesawat, dan percikan air yang naik kepermukaan yang tidak lama di susul ledakan yang kuat.
Setelah melihat kejadian tersebut, sang kapten kapal segera melaporkan kejadian tersebut dengan menggunakan radio, kemudian Rahmat mengarah lebih dekat di loaksi tersebut dan mengamankan tempat kejadian perkara, dan mengambil barang-barang yang mulai mengapung di permukaan laut.
Tidak hanya kapal Rahmad saja yang datang ke lokasi, bahkan kapal dari Pertamina juga mendatangi lokasi dan membantu, kapal tugboat yang berada tidak terlalu jauh juga ikut datang membantu mengumpulan barang-barang yang terapung dari sisa jatuhnya pesawat.