Sejak terakhir memenangkan kompetisi pada tahun 1996, beberapa klub telah mengalami patah hati Liga Champions seperti Juventus.
Dalam dua tahun setelah kemenangan adu penalti melawan Ajax, The Old Lady melanjutkan untuk kehilangan final berturut-turut melawan Borussia Dortmund dan Real Madrid.
Keberuntungannya belum berubah dalam dua dekade, kehilangan tiga final lebih lanjut (2003, 2015, 2017) untuk mencapai penghitungan lima kekalahan beruntun yang tidak diinginkan.
Hal itu telah membuat penggemar Juventus bertanya-tanya apakah mereka akan pernah melihat tim mereka mengangkat trofi yang terkenal itu lagi, sementara perasaan itu terus berlanjut bahwa Bianconeri telah meraih kemenangan di kompetisi puncak Eropa.
Sekarang tekanan mencoba untuk memecahkan rentetan celaka ini tampaknya hampir sepenuhnya jatuh di bahu superstar baru Juvetus adalah Cristiano Ronaldo.
Pemain asal Portugal itu musim lalu membantu Real Madrid meraih kemenangan ketiga Liga Champions yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan total golnya menjadi lima.
Jika ada satu pemain dengan pengalaman pertandingan besar dan kemampuan memenangkan pertandingan untuk mengambil sisi Juvetus yang sudah bertabur bintang satu langkah lebih jauh, itu Cristiano Ronaldo.
Pemain berusia 33 tahun itu secara langsung menyumbang 50% dari gol-gol Liga Champions Real Madrid antara 2009-10 dan 2017-18, yang berada di puncak tangga lagu pencetak gol di masing-masing dari enam musim terakhir, tentu saja kekalahan Los Blancos harus Juventus mendapatkan.